Kamis, 08 Desember 2011

Sejengkal Ilusi Buta

Ada yang hilang dari dalam hatiku.
Sebuah goresan warna rose yang kecil
Dan…tak berbentuk.
Yang, dulu dapat memberikan arti secuil naruni hidup.
Pada…sebuah dilema rintih air mata.
Dimana dapat membutakan dan menyehatkan.
Saat bisa menggilakan dan menyuburkan.
Ada yang hilang dari dalam korneaku.
Sebuah titik putih yang hina namun melelehkan.
Dan…menjadi raksasa ketika sesosok insan tengah mengobarkan baranya.
Yang, tak berasa ketika mati dan fana
Pada…sebuah kemelut derita hati yang mencekik.
Dimana matahari dapat remuk ditelan kehilangan.
Saat bisa menyembuhkan dan mengacaukan.
Ada yang hilang dari senyumku.
Sebuah pena lancip penuh darah keemasan
Dan…tak berujung belati.
Yang, dapat hilang tak berbuih melawan ingresi hati.
Pada…frase kehidupan hingar-bingar merah mati.
Dimana dapat memisahkan derita dengan resah gulana.
Saat air mata mengucurkan biji-biji kegelapan.
Ada yang hilang dari wajahku.
Sebuah alihan wajah penuh coklat
Dan…tak manis dan nikmat
Yang, kini memburamkan ulu jiwa
Pada…tahap pencarian silhuet tapak senja
Dimana dapat menggali debu dalam karung.
Saat aku terkurung dalam tanda tanya.
Ada yang hilang dari napasku.
Sebuah mata kalbu yang berkaca mata
Dan…tak rusak
Yang, kini tengah tertidur entah dimana
Pada…sebuah dipan tak berwujud abstrak
Dimana kunci telah berjalan
Saat lubang nurani tengah berbicara.
Ada yang hilang dari hidupku.
Sebuah ilusi riak nafsu yang mendebar
Dan…melepaskan syaraf-syaraf keinsyafan
Yang, kini tak bisa digapai lima tiang
Pada…sebuah gerbang cahaya
Dimana bunga-bunga tumbuh mekar dan wangi
Saat pesona cinta iman menaungi mimpi-mimpi senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar